Pace
(Mengkudu) termasuk tumbuhan keluarga
kopi-kopian (Rubiaceae), yang pada mulanya berasal dari wilayah daratan Asia
Tenggara. Nama
daerahnya antara lain: mengkudu, bentis, kemudu, kudu, cangkudu, kondhuk, pace.
Tanaman pace (mengkudu) merupakan
tanaman tahunan (perennial) yang
berbentuk perdu, dengan ketinggian antara 3-8 m. . Buahnya merupakan buah
majemuk, yang masih muda berwarna hijau mengkilap dan memiliki totol-totol, dan
ketika sudah tua berwarna putih dengan bintik-bintik hitam. Setelah
lunak, daging buah mengkudu banyak mengandung air yang aromanya seperti keju
busuk. Bau itu timbul karena pencampuran antara asam kaprik dan asam kaproat
(senyawa lipid atau lemak yang gugusan molekulnya mudah menguap, menjadi
bersifat seperti minyak atsiri) yang berbau tengik dan asam kaprilat yang
rasanya tidak enak.
Tanaman pace ini tumbuh subur di Pacitan. Akan
tetapi karena bentuknya yang kurang menarik dan aromanya seperti keju busuk,
masyarakat masih enggan untuk memanfaatkan buah ini sebagai produk olahan untuk
berwirausaha.
Pace
(Mengkudu) berkhasiat
untuk merangsang sistem kekebalan tubuh,
mengatur fungsi sel dan regenerasi sel-sel jaringan tubuh yang rusak. Fakta
yang menunjukkan bahwa pace dapat mengatur sel-sel pada tingkat dasar dan kritis itu mungkin
dapat menjelaskan mengapa pace dapat digunakan untuk berbagai macam kondisi kesehatan yang
nantinya bisa dibuat berbagai bentuk
sediaan dari pace (mengkudu) .
Nah,, mari jiwa muda
berlomba menciptakan industri kreatif pace. Setidaknya menciptakan lapangan
kerja sendiri yakni membuat suatu produk luaran dari pace agar disukai
masyarakat pacitan khususnya dan masyarakat luas.